Pages

Jumat, 03 Desember 2010

Luna Maya: Ariel Tak Tergantikan

Luna Maya mengungkapkan kisah cintanya dengan Ariel kepada Tempo sepanjang perjalanan Jakarta-Bandung.

TEMPOInteraktif News - Jumat, 03 Desember 2010 15.22 WIB
                    TEMPO/Adri Irianto
TEMPO/Adri Irianto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Luna Maya jadi kata kunci yang paling banyak dicari sepanjang 2010 versi Yahoo Indonesia. Namanya mengungguli Bencana Alam, Sri Mulyani, dan Gayus Tambunan. Sepanjang tahun, perempuan kelahiran Denpasar 26 Agustus 1983 ini terus jadi topik hangat. Mulai dari sederet penghargaan di dunia hiburan, sampai geger video mesum dengan pemeran mirip dia dan pacarnya, Nazril Irham alias Ariel Peterpan.

Luna pertama menjejak kaki di dunia hiburan dalam pemilihan Cover Girl Majalah Aneka 1999. Sejak itu karirnya melesat dengan membintangi sederet video klip dan jadi model papan atas. Di atas Toyota Alpard miliknya yang meluncur dari Jakarta ke Bandung kemarin, Luna blak-blakan kepada Tempo tentang hubungannya dengan Ariel.

Kapan Anda kenal Ariel? Tahun 2004. Saya dikerjain sama temen. Temanku lagi telepon-teleponan dengan Ariel, terus teleponnya langsung dikasih. Jadinya kita kenalan.

Yang minta kenalan Anda atau Ariel? Bukan dua-duanya. Sebelum telepon dikasih, saya malah tidak tahu dengan siapa saya bicara.

Anda fans Peterpan? Nggak. Saya baru denger Peterpan setelah album kedua keluar (Bintang di Surga, 2004). Waktu pertama dengar, saya malah komentar, "Nama band kok Peterpan." Terus waktu lihat video klipnya, komen saya, "Ih aneh banget." Ha ha ha.

Tapi waktu kenalan di telepon, Anda tahu Ariel kan? Iya. Dia juga tahu saya.

Setelah itu? Kami bertukar nomor. Tapi tidak telepon-teleponan, paling cuma sms-an.

Siapa yang pertama sms? Ha ha ha, pertanyaannya aneh banget. Lupa, soalnya udah lama banget. Udah enam tahun, lho.Isi sms Ariel apa saja?"Hai lagi ngapain?" Standar abis, ya. Ha ha ha. Dia emang tipe orang yang tidak banyak omong, introvert, pasif.

Lantas apa yang bikin Anda suka kepada Ariel? Dia tuh unpredictable, bener-bener tidak bisa ditebak. Tidak pernah cerita kalau tidak ditanya. Jadi kesannya misterius banget.

Luna sempat menghentikan ceritanya karena asmanya kumat. Batuk datang tiada henti. Dia baru bisa kembali bertutur setelah menghisap ventolin. Asma Luna kambuh kalau terkena debu, nangis, atau tertawa. Jadi kemana-mana dia harus bawa ventolin.

Biasanya kalau jalan berdua Ariel ngapain? Biasa banget, paling ke mal, nonton bioskop, makan. Waktu Tahun Baru 2005, saya naik kereta ke Bandung untuk merayakan Tahun Baru di rumah Andika (mantan kibordis Peterpan). Itu pertama kalinya saya dikenalin sama anak-anak Peterpan. Saya di Bandung sampai 3 Januari 2005. Kalau di Bandung, jalannya ke Lembang.

Waktu itu sudah resmi pacaran? Ga ada kata-kata "jadian" tapi kita sudah dekat banget. Kita juga nggak punya tanggal "jadian".

Tidak pernah "jadian" tapi pernah "putus" ya? Iya mulai pertengahan 2005, karena Ariel menikah. Waktu itu kami benar-benar tidak pernah saling kontak. Saya juga punya pacar lain.

Bagaimana hubungan kalian setelah Ariel menikah? Karena sama-sama di dunia entertainment, pasti kami saling bertemu. Kalau bertemu ya pasti menegur. Jadi pasti keep in touch.

Lantas kapan mulai dekat lagi? Kami mulai sering berkirim sms lagi pertengahan 2008 (Ariel bercerai dengan Sarah Amalia pada 27 Mei 2008). Saya coba jadi temannya karena itu tahun sulit bagi Ade (panggilan Ariel di keluarganya). Selain bercerai, dua personelnya (Andika dan Indra) keluar dari Peterpan. Dia butuh support.

Saat itu Anda masih menyimpan hati untuk Ariel? Ya, dulu waktu lagi seru-serunya, kami harus pisah. Jadi pas ketemu, memori itu masih ada. Hubungan kami mengalir saja. Sejak Desember 2008, mulai saling kenalkan satu sama lain sebagai pacar.

Jadi seberapa besar cinta Luna Maya terhadap Ariel? Memang cinta ada takarannya ya, sebesar apa saya tidak tahu, yang jelas saya nyaman sama dia dan belum terpikir sedikit pun untuk mencari pengganti dia.

Luna hanya tersenyum saat ditanya rencana pernikahan. Tapi sang pacar memberikan jawaban positif. Nantikan wawancara Tempo dengan Ariel Senin (6/12). REZA M

Inilah Orang Indonesia Terkaya 2010 versi Forbes

Inilah Orang Indonesia Terkaya 2010 versi Forbes
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kakak beradik R Budi (69) dan Michael Hartono (71) tahun ini berada pada posisi teratas dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Posisi yang sama mereka duduki tahun lalu.
Dalam daftar yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat, disebutkan dua penghasilan bersaudara yang mewarisi pabrik rokok Djarum dari ayah mereka dan bertambah kaya dengan pemasukan dari Bank Central Asia dan usaha sawit itu pada tahun ini mencapai 11 miliar dolar AS, naik dari 2009 yang sebesar tujuh miliar dolar AS.
Setelah R Budi dan Michael Hartono, orang yang tercatat paling kaya nomor dua di Indonesia adalah Susilo Wonowidjojo (54) dengan penghasilan delapan miliar dolar AS. Keluarga Susilo merupakan pemilik perusahaan rokok kretek Gudang Garam yang dalam dua tahun terakhir nilai sahamnya naik sepuluh kali lipat.
Susilo menggeser Martua Sitorus (50), dari Wilmar International, pedagang minyak sawit terbesar di Asia, yang kini menempati posisi keempat dengan penghasilan 3,2 miliar dolar AS, naik dari 2009 yang hanya tiga miliar dolar AS.
Sementara Eka Tjipta Widjaja (87) yang pendapatannya bersumber dari perusahaan penghasil minyak kelapa sawit Golden Agri-Resources tercatat berpenghasilan enam miliar dolar AS, naik 3,6 miliar dolar AS dari tahun 2009.
Selain ketiga wajah lama itu, ada beberapa wajah baru yang untuk pertama kali masuk dalam daftar orang terkaya Forbes. "Ada sekitar 40 persen orang baru tahun ini," kata CEO Majalah Forbes Indonesia Millie Stephanie.
Mereka antara lain Sri Prakash Lohia (59) dari Indorama Syntetics dengan kekayaan 2,6 miliar dolar AS pada posisi lima dan Vice President Comissioner Indika Energy Agus Lasmono Sudwikadmono (39) pada peringkat ke-24 dengan penghasilan 845 juta dolar AS.

Agnes Monica at Amercan Music Awards

[Pic+Video+Berita] Agnes Monica di American Music Awards 2010
| 24 November 2010 | 00:46
5 dari 9 Kompasianer menilai Aktual.
American Music Awards 2010 digelar pada tanggal 21 November 2010 di  Nokia Theater, Los Angeles, AS. Dan yang lebih menjadi kebanggaan dan kehebohan di Indonesia bukanlah karena para superstar Hollywood yang tampil di sana, melainkan karena Agnes Monica di undang untuk menjadi salah satu International Host Red Carpet AMAs 2010. Bahkan Agnes Monica berduet dengan penyanyi Meksiko, Christian Chavez, saat pre-show AMAs, menyanyikan lagu En Donde Estas/ Kau Di Mana/ Where Did You Go dalam tiga bahasa, yaitu Spanyol, Inggris, dan Indonesia.
Jika kita berpikir secara positif, sekecil apapun peran Agnes di sana, sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia mendukungnya, karena dia juga membawa nama Indonesia di kancah internasional. Namun, yang terjadi adalah ada beberapa orang yang merendahkan dan tidak menghargai usaha Agnes di sana.
Gara-gara jawaban Agnes yang kurang memuaskan dan terlihat sedikit gugup ketika menjawab pertanyaan Jenni Pulos, salah satu Host AMAs juga, ada beberapa orang (rakyat Indonesia sendiri) yang dengan mudahnya menghinanya. Padahal, Agnes sudah berusaha tampil yang terbaik. Dan tidak ada hal yang memalukan yang terjadi sebenarnya. Bahkan, Agnes sangat membanggakan.
Dan ada penyataan yang cukup menyedihkan tentang usaha Agnes, yaitu, “cuma”. Bagi mereka yang mengatakan “cuma jadi host” dan “cuma nyanyi di pre-show”, harusnya mikir, omong kasarnya apakah mereka sendiri bahkan bisa jadi tukang gulung karpet merah di sana?” Tidak kan? Dan Agnes adalah orang Indonesia pertama yang tampil di AMAs. Catat: dia ke sana karena di undang oleh pihak AMA sendiri, bukan datang sendiri.
Agnes sedikit demi sedikit membuktikan bahwa dia tidak “stay” di tempat, tapi mulai mengejar impiannya “go international.” Agnes punya mimpi dan dia berusaha. Jadi, sudah seharusnya kita mengapresiasi kerja kerasnya dan bagi mereka yang membenci dan menghina setiap usahanya, maka lebih baik kalian bercermin dan bertanya, “Apakah saya sudah lebih baik dari Agnes Monica?” Dan berhenti menghakimi.
Saya menulis hal ini, bukan karena saya nge-fans dengan Agnes Monica. Tapi, lebih dikarenakan saya mau mendukung apa yang seharusnya didukung, apalagi Agnes membawa nama Indonesia di sana. Dan jika Agnes Monica masih ada kekurangan, sudah seharusnya diberikan kritik membangun, bukannya pernyataan menjatuhkan, agar ke depanny dia menjadi lebih baik.